Zonasi Terumbu Karang Dengan Menggunakan Landsat 8 Untuk Pariwisata Di Pulau Lemukutan Kalimantan Barat

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Perairan Pulau Lemukutan yang memiliki potensi persebaran terumbu karang yang belum banyak dieksplor. Kualitas terumbu karang tentu akan menarik minat wisatawan untuk snorkeling dan diving. Citra Landsat 8 digunakan untuk mengetahui zonasi persebaran terumbu karang melalui metode Lyzenga. Melalui metode tersebut, terdapat 5 kelas klasifikasi, namun untuk kelas terumbu karang hanya didapati 3 kelas yaitu karang mati, karang hidup, dan lamun.  Untuk mengetahui kondisi lapangan, dilakukan purposif sampling  pengambilan 6 titik di lapangan. Dari hasil kelas yang sama, diharapkan ada potensi kesamaan karakter terumbu karang. Hasilnya, ekosistem kawasan terumbu karang Pulau Lemukutan memiliki luas 1.112 hektar dengan tiga jenis tutupan yaitu, lamun, karang hidup, karang mati. Luas masing-masing jenis tutupan, karang hidup memiliki luas 173,02 km², karang mati 676,67 km² , lamun 132 ± 33,941 tegakan/m². Kondisi karang dikategorikan dalam kategori “Sedang”, dengan nilai tutupan karang hidup berkisar 24 - 32%. Hasil analisis tutupan karang kemudian ditambahkan nilai kecerahan, jenis life form, jenis ikan, kecepatan arus, dan kedalaman terumbu karang, maka diperoleh kesimpulan bahwa pada 6 stasiun tersebut dibagi menjadi dua yaitu potensi wisata snorkeling pada stasiun 1, 2, 5 sedangkan potensi wisata diving pada stasiun 3, 4, dan 6. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat membantu pengelola wisata setempat untuk mengembangkan potensi wisata bahari di Perairan Pulau Lemukutan. Selain itu, karakterisitik pada lokasi yang lain yang memiliki pantulan spektral menyerupai 6 stasiun tersebut, dapat dikembangkan untuk wisata bahari di Pulai Lemukutan